INSAN TAQWA

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA,INSAN TAQWA ,ADALAH MANUSIA YANG SELALU MELAKSANAKAN AJARAN ALLAH DAN ROSULNYA,PENGUMUMAN BAGI SIAPA SAJA YANG KESULITAN MENGHITUNG HARTA WARIS,TLP.081310999109/081284172971/0215977184 DENGAN BAPAK WAHDAN.SAG

Rabu, 01 Desember 2010

PELAKSANAAN SYARIAT ISLAM

PELAKSANAAN SYARIAT ISLAM
Oleh : Ustadz Wahdan Al-haq,S.Ag
Dosen : STAI NIDA EL-ADABI




Artinya. Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yangtelah kamu perselisihkan itu,


Sistem kehidupan Masyarakat dunia hingga kini masih didominasi dua system.yaitu system kapitalisme dan sosialisme.Kedua system tersebut dibangun atas dasar materi belaka (Materialisme tanpa nilai rubiyah).Pada sisi inilah keduanya bertemu,meski dalam segi ide (fikrah)dan metode pelaksanaan (thariqah) peraturannya berbeda.

Sebagai contoh system kapitalisme memandang individu bebas bertidak dan berbuat apa saja yang di inginkannya untuk meraih kebahagiaan duniaawi tidak mau menerima pengawasan orang lain serta menolak untuk dibatasi dan dibelenggu kebebasannya .Sedangkan system sosilisme memandang individu hanyalah bagian dari alat /sarana produksi yang tidak memiliki kebebasan ataupun pilihan.

Masyarakat pada system kapitalisme selalu berubah rubah pelaturannnya ,terpecah pecah hubungannya,tidak diawasi dan dikoreksi oleh siapapun,karena dalam pandangan system ini ,masyarakat terbentuk dari sejumlah individu yang ingin bebas sehingga mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengawasi dan mengoreksi masyarakat individu lainnya.

Adapun pada system sosialisme ,masyarakat bertingkat tingkat(kelas) yang saling bertentangan,saling mewaspadai antara satu dengan yang lainnya,karena peran Negara dalam system ini sangat mendominasi segala asfek kehidupan.
.
Dalam system kapitalisme Negara merupakan sarana yang bersipat temporal untuk menjaga dan mempertahnkan kebebasan individu.Sedangkan pada sosialisme,Negara ibarat tangan besi yang memaksa dan menghancurkan sisa sisa system yang lama untuk mengarahkan masyarakat secara produktif,secara bersma sama,dipimpin oleh negara.

BAGAIMANA DENGAN SISTEM ISLAM….?

Sistem islam berbeda dengan kedua system tersebut,dan jelas tak akan beretemu apalagi kompromi,baik dalam fiqrah maupun thariqahnya.Sistem islam dengan ketiga asasnya,merupakan system tunggal yang khas,yang berbeda dengan system system lain yang ada,baik yang lama maupun yang baru.adapun ketiga azas pelaksanaan system islam adalah:

1.ASAS PERTAMA.

Azas pertama pembangun system islam adalah rasa ketaqwaan yang tertanam dan terbina pada setiap individu di masyarakat.Seorang memiliki pandangan mendalam dan jernih yang mencakup pemikiran terhadap alam,manusia dan kehidupan serta apa yang ada pada sebelum dan sesudah kehidupan dunia ini.Pandangan ini akan menumbuhkan perasaan dan indra seorang mumin terhadap taqwa,dan menjadikannya akidahnya sebagai pengontrol tingkah lakunya sehingga tidak akan pernah bertentangan dengan akidahnya . Hal ini terjadi karena mafahim(ide ide yang nyata atau bukan khayali).Tentang kehidupan dan tingkah laku seorang mumin terpancar dari akidahnya.

Seorang mu’min mengetahui secara pasti bahwa ALLAH Swt selalu mengawasinya. Dia juga menyadari bahwa pada hari kiamat nanti ia akan dihidupkan kembali olehnya, kemudian akan dihisab terhadap amal perbuatan yang telah dilakukannya.ia meyakini semua ini secara pasti tanpa ada keraguan dan kebimbangan sedikitpun.dan keyakinan ini membekas dalam setiap hidupnya sehari hari dimasyarakat.

Contoh kebenaran pernyataan ini banyak sekali dan dapat kita temukan dalam rentetan sejarah islam yang agung,malah masih biasa saat ini walupun kaum muslimin dalam keadaan terpecah belah dan tidak berjalannya system islam.Pada masa nabi Muhammad SAW.banyak teladan yang menakjubkan tentang ketakwaan para masyarakat dalam melaksanakan system islam.pada masa itu cukuplah rosullah SAW memberi isyarat (berperang),seluruh kaum muslimin yang telah beriman langsung berangakt kemedan perang untuk meraih kemenagan atau syahid,tanpa ada keraguan dan keterlambatan sedikitpun.

Kisah Ma’iz Al-Isalmi dan Al-ghomidiah,radiallohu anhuma merupakan teladan yang tepat sekali untuk menggambarkan betapa tingginya rasa ketaqwaan pada diri para sahabat. Ma’iz adalah seorang mu’min sejati,demikian pula Al-Ghomidiyah.Suatu ketika beliau ini datang kehadapan baginda rosullah SAW dan mengaku telah berbuat jinah,seraya meminta supaya baginda nabi menjatuhkan hukuman /Had terhadapnya sesegera mungkin. Nabi SAW menangguhkannya hingga ia melahirkan (anak yang dikandungnya) ,dan kemudian ditangguhkannya lagi sampai selesai melaksanakannya.

2.ASAS KEDUA

Adanya sikap saling mengontrol pelaksanaan hukum islam dan mengawasi serta mengoreksi tingkah laku penguasa ,pada masyarakat. Masyarakat islam terbentuk dari individu-individu yang dipengaruhi oleh perasaan,pemikiran,dan peraturan yang mengikat mereka sehingga menjadi masyarakat yang khas dan solid (persatuannya).Masyarakat seperti ini jelas berbeda dengan masyarakat kapitalisme yang terpecah pecah oleh rasa individualistis dan selalu berubah,berbeda dengan masyarakat sosialisme yang saling bertentangan dan mengalami fase kehidupan yang keras dan penguasa yang absolute untuk mencapai masyarakat tanpa kelas yang di idamkan.

Masyarakat islam memiliki karakteristik tersendiri dalam membentuk perasaan taqwa dalam diri individu .hal ini dijelaskan dalam Al-qur’an surat Al maidah ayat 8


008. Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepadaAllah,sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan

Lebih dari itu masyarakat islam memilki kepekaan indra yang sangat tajam ,terhadap berbagai gejolak masyarakat ;apalagi terhadap adanya kemungkaran yang mengancam keutuhan masyarakat.Dari sisi inilah maka amar ma’ruf nahi munkar menjadi bagian yang paling esensial sekaligus yang membedakan masyarakat islam dengan masyarakat lainnya .Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran :104

104. Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung

110. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. SekiranyaAhli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka adayangberiman,dankebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

Oleh karena itu ketaqwaan individu dapat dipengaruhi dan dibina oleh pandanganmasyarakat .Dalam naungan masyarakat inilah ,individu yang berbuat maksiat tidak berani terbuka ,bahkan tidak berani melaksanakannya .bahkan kalau ia tergoda untuk melakukannya ia akan berusaha menyembunyikannya .Dengan sadar ia akan kembali kepada kebenaran dan bertaubat atas kehilafannya.

Dimasa nabi Muhammad SAW kaum munafiq sekalipun ,tidak berani menampakan apa yang mereka sembunyikan .Pada zaman kholipahan Abbasiyah ada orang orang fasik ,dalam jumlah sedikit ,mendatangi rumah rumah kaum nasrani (kafir dzimi)secara diam diam hanya untuk meminum khomar .hal ini terjadi bukan karena takut penguasa (sanksi)saja tetapi mereka takut menghadapi perlawanan masyarakat.tekanan keras dari masyarakat inilah yang menjadi paktor kuat untuk mendorong sekelompok kecil penyelewengan tersebut bersembunyi
.
Karenanya pengawasan masyarakat dalam bentuk amar ma,ruf nahi munkar merupakan asas kedua yang menopang kehidupan masyarakat islam.sehingga mampu membawa kepada kemuliaan umat.

3.ASAS KETIGA

Asas ketiga pembangunan masyarakat Islam adalah keberadaan Negara /pemerintah sebagai pelaksana hukum syara”Kedudukan Negara dalam islam adalah untuk selalu memelihara masyarakat dan anggota anggotanya serta bertindak selaku pemimpin yang mengatur dan mementingkan urusan rakyatnya.Keberadaan terpenting sebuah Negara /pemerintah dalam masyarakat islam adalah untuk:Menetapkan hukum syara dan mengemban dakwah islam keseluruh penjuru dunia.Maka dalam Negara Islam,kedaulatan (penentu nilai benar salah)itu adalah milik syara saja,sedangkan kekuasaan (penentu siapa yang akan nilai baik benar )adalah milik umat.artinya uamat memiliki kekuasaan untuk mengatur dan melaksanakan pemerintah ,dengan tetap berdasar kepada hoku melaksanakan hukum syara.Sedangkan kekuasaan melaksanakan hukum diserahkan kepada manusia untuk memimpinnya dalam melaksanakan hokum tersebut.

Dalam system Islam ,Negara mempunyai bangunan yang kokoh dan menyatu dengan tingkah laku individu dan sikap masyarakat .Hal ini terjadi karena umat merupakan penyangga Negara dan Negara berwenang penuh untuk menerapkan hukum hukum syara secara adil dan menyeluruh.Suatu waktu pernah diajukan kepada nabi seorang pencuri wanita untuk diadili dan dijatuhkan hukuman /hadpotong tangan terhadapnya .

Beliau tidak menerima permohonan grasi dari usamah bin zaid untuk wanita tersebut ,bahkan menegur usamah seraya berkata:”Apakah kamu mengajukan keringanan /grasi terhadap salah satu hukuman dari Allah SWT,Demi Allah kalau saja Fatimah putri Muhammad mencuri ,pasti akan aku potong tangannya.”(HR.Bukhari ,Muslim dari Aisyah)”Jaamiul Ushul Ibnu atsir.n0.1879).


MENGENAL MABDA ISLAM

Definisi mabda(Idiologi)Muhammad Ismail dalam bukunya ALFIKRU AL-ISLAMI,menyatakan bahwa mabda(Idiologi) merupakan aqidah aqliyah yanbatsiqu anba anizam.Artinya aqidah aqliyah yang melahirkan aturan aturan dalam kehidupan(nizham).Menurut definisi ini ,nampaknya bahwa sesuatu disebut idiologi bila memiliki dua syarat,yaitu:
  • Memiliki akidah Aqliyah sebagai fiqrah (ide)
  • Memiliki system (aturan)sebagai Tariqah(metode penerapan). Bila tidak memiliki dua hal ini maka tidak disebut idiologi.
Didalam kitab Nizham Al-Islam ,menjelasakan bahwa aqidah merupakan pemikiran yang menyeluruh tentang kehidupan dunia,kehidupan sebelum dunia,setelah dunia dan bagaimana hubungan antara dunia dengan kehidupan sesudah dunia.Sedangkan system aturan adalah mencakup berbagai pemecahan terhadap berbagai problem kehidupan (baik pribadi ,keluarga,maupun Negara menyangkut persoalan ibadah ,akhlaq,social,politik,ekonomi dan budaya.).Selain itu juga harus mencakup metode untuk menerapkan berbagai pemecahan tersebut,metode untuk memelihara akidah,dan metode untuk menyebarkan aqidah tersebut.

Dengan demikian aqidah aqliyah dan bagaimana cara pemecahan problem manusia disebut dengan ide/Fikrah .Sedangkan bagaimana tentang penerapan berbagai pemecahan tersebut,bagaimana pemeliharaan ide/fikrah dan cara untuk menyebarkan fikrah tersebut disebut Thariqah.(metode oprasianal untuk menerapkan akidah tersebut).
Dengan demikian suatu idiologi bukan hanya bersipat ide-ide teoritis tanpa adanya realitas pelaksanaannya ,namun mesti ada metode (cara oprasional) yang jelas tentang bagimana penerapannya dalam masyarakat.

Dari keterangan diatas ternyata islam tidak hanya mengatur ,masalah yang hanya berhubungan dengan akidah seperti keimanan kepada Allah ,rosul dan lainnya ,Namaun islam juga mengatur masalah system atau dalam istilah lain disebut:Nizham atau Syariah,ini berbicara bagaimana islam mengatur seluruh masalah manusia.Dengan demikian akan nampak kesempurnaan islam sebagai sebuah Agama dan juga ideology.Dan hal ini dipertegas dalam Al-qur’an surat An Nahal.89


89. (Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami, bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.


Tidak ada komentar: