INSAN TAQWA

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA,INSAN TAQWA ,ADALAH MANUSIA YANG SELALU MELAKSANAKAN AJARAN ALLAH DAN ROSULNYA,PENGUMUMAN BAGI SIAPA SAJA YANG KESULITAN MENGHITUNG HARTA WARIS,TLP.081310999109/081284172971/0215977184 DENGAN BAPAK WAHDAN.SAG

Sabtu, 22 Januari 2011

TELAAH''KONTRUKSI TEORI"PENELITIAN AGAM



Pengertian KONSTRUKSI TEORI”PENELITIAN AGAMA.
     Dalam kamus bahasa Indonesia W.J.S.Poerwadarminta ,Mengartikan Konstruksi adalah :Cara membuat(menyusun)bangunan-bangunan(Jembatan dan lain sebagainya)dapat pula diartikan susunan dan hubungan kata dikalimat atu dikelompok kata.Sedangkan TEORI berarti pendapat yang dikemukakan sebagai suatu keterangan mengenai suatu peristiwa(kejadian)dan beraarti pula asas-asas hokum-hukum umum yang menjadi dasar suatu kesenian atau ilmu pengetahuan .Selain itu pula TEORI dapat pula berarti :pendapat,cara-cara,dan aturan aturan untuk melakukan sesuatu.

KERACUNAN KONSEP TAUHID


Kerancuan Konsep Tauhid Versi Wahabi
Kerancuan konsep keesaan tuhan (tauhid) jenis ini –tauhid uluhiyah hanya diidentikkan dengan tauhid dalam peribadatan- yang mengakibatkan kerancuan pengikut Wahaby dalam menentukan obyek syirik sehingga mereka pun akhirnya suka menuduh kaum muslimin yang bertawassul (mencari penghubung dengan Allah) dan bertabarruk (mencari berkah) sebagai bagian dari pebuatan syirik. Karena kaum Wahaby menganggap bahwa denga perbuatan itu –tawassul dan tabarruk- berarti pelakunya telah menyembah selain Allah. Disaat menyembah selain Allah berarti ia telah meyakini ketuhanannya karena tidak mungkin menyembah kepada selain yang diyakininya sebagai Tuhan.


IBNU TAIMIYAH


Ibnu Taimiyah Bukan Ulama Ahli Sunnah
Bisa dilihat, betapa Ibnu Taimiyah telah memiliki kesinisan tersendiri atas pribadi Ali sehingga membuat mata hatinya buta dan tidak lagi melihat hakikat kebenaran, walaupun hal itu bersumber dari syeikh yang menjadi panutannya, Ahmad bin Hambal. Padahal, imam Ahmad bin Hambal -sebagai pendiri mazhab Ahlul-Hadis yang diakui sebagai panutan Ibnu Taimiyah dari berbagai ajaran dan metode mazhabnya- juga beberapa imam ahli hadis lain –seperti Ismail al-Qodhi, an-Nasa’i, Abu Ali an-Naisaburi- telah mengatakan: “Tiada datang dengan menggunakan sanad yang terbaik berkaitan dengan pribadi satu sahabat pun, kecuali yang terbanyak berkaitan dengan pribadi Ali. Ali tetap bersama kebenaran, dan kebenaran bersamanya sebagaimana ia berada”.