INSAN TAQWA

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA,INSAN TAQWA ,ADALAH MANUSIA YANG SELALU MELAKSANAKAN AJARAN ALLAH DAN ROSULNYA,PENGUMUMAN BAGI SIAPA SAJA YANG KESULITAN MENGHITUNG HARTA WARIS,TLP.081310999109/081284172971/0215977184 DENGAN BAPAK WAHDAN.SAG

Jumat, 24 Desember 2010

PERAWAN TUA MENUNTUT KEADILAN


PERAWAN TUA MENUNTUT KEADILAN!

"Cerpenku waktu kuliah dulu...waktu lagi ngetrend film india Kuch-kuch hota hai.Asli bukan pengalaman pribadi...tapi buah renungan iseng...."
“A..Aku dimana… ?!". pikirku, sejenak kuingat-ingat Aku baru saja makan di sebuah restoran mahal dikotaku, tapi… kenapa semua gelap. Tertatih aku berusaha berdiri ada ngilu di sekujur tubuh ku. Rasanya bagai ditusuki beribu jarum. Tapi rasa heran ku mengalahkan rasa sakitku. Kujalani jalan gelap tak ada ujung.
Tiba- tiba seberkas cahaya menampar dingin wajah ku, berasal dari 2 mahluk yang datang menghampiriku… aku tiba-tiba teringat aku terlempar entah berapa jauh ketika sebuah starlet merah menerjangku.
“Ah.. inikah….??”. Tiba-tiba sekujur tubuh ku menggigil dingin dan ketakutan. Dan entah kenapa neuron-neuron dikepala membayangkan sebuah kehidupan yang sering diceritakan guru agamaku ketika SD, alam lain..…hiii.


“Aku tidak mau mati…”. protesku keras, setengah menjerit. kedua mahluk itu sepertinya kaget.
“Aku masih punya hak untuk tinggal di dunia….” Semakin keras.
“Ya… Tentu saja aku masih punya hak…”.tegasku menjawab kebingungan dua mahluk itu.
“Akukan masih belum menikah”. Sahutku dengan lantang. Tapi yang terdengar seperti suara tawa yang benar-benar nggak lucu bagiku.
“Kenapa tertawa…” sekali lagi aku membentak, sekali ini dengan nada kesal sekali.
“Eh.. dengar ya….walaupun aku nggak sering belajar agama, tapi aku tahu kalau jodoh itu ada di tangan Allah”.
Suara tertawa itu mulai berhenti, sepertinya ada pengertian disana. Tiba- tiba sebuah layar terbentang bagai layar theater di bioskop 21.
“Hei itu aku”, gumamku melihat gambar dilayar itu, dan disebelahku,
“Ah dia Ade… cowok itu hampir saja melamarku waktu itu, tapi aku dengan sebelah mata menanggapi permintaannya, dan… itu Coki… dia juga punya kisah yang sama hanya saja ketika aku menerima lamarannya…eh istri dan anaknya datang meminta tanggung jawabnya. Dan itu… Dani…ketika dia membawa seikat bunga untuk melamarku aku mengenalkan dia dengan “sephia”nto Ku. Selanjutnya..Beni…dan…..”
Semuanya di ulas hingga tak ada yang tersisa. Layar kemudian tertutup. Suasana seolah menunggu jawaban dariku.
“ Ya…memang aku yang menolak mereka semua.. tapi itu karna aku percaya mereka memang bukan jodoh ku”.
Layar terbuka kembali. Tampak sebuah resepsi pernikahan yang pernah kudatangi. Temanku Tuti yang menikah dengan mantan pacarku Dani. Mereka berdua berbeda agama. Tapi tetap melangsungkan penikahan. Cinta , alasan mereka. Rencananya sih.. Dani yang pindah agama, atau mungkin Tuti yang akan pindah. Agaknya agama seperti pakaian bagi mereka, dengan mudah diganti dan mengikuti mode, tapi kali ini aku memandang dari sisi yang lain.
“Ya.. aku dulu juga bingung kenapa Allah memberikan jodoh yang lain agama bagi Dani, Mungkinkah Dia setuju pernikahan yang berbeda agama, Bukankah dia yang menentukan jodoh ?”.
“Lalu…kenapa Ia tetap membiarkan pernikahan itu terjadi…?”.Tapi kedua mahluk itu tidak menjawab kebingunganku.
Layar terbuka lagi, menggeser kebingunganku.
“Disana ibu dan ayahku, mereka dijodohkan oleh para nenekku.ah… mereka begitu bahagia hingga tua saling menjaga dan mengerti” .
“Kadang aku pikir, pernikahan memang lebih baik dijodohkan orang tua”. Kataku dengan penuh keyakinan.
Dan… layar terbuka lagi…
Kali ini kulihat sepupuku Juminten yang memang dijodohkan orang tuanya sejak kecil dengan Joko. Tapi kehidupan rumah tangganya nggak bisa akur karena Juminten cewek matre, dan si Joko yang kerja sebagai kenek mobil naksir cewek lagi, kabar terakhir yang kutahu istrinya ada empat dan belum lagi para “sephia”nya.
“Ya.. bener juga … ya.. “.aku mangut-mangut meruntuhkan keyakinanku yang terakhir.
“Tapi bagaimana bisa jodoh si Joko begitu banyak sedangkan aku…. Tidak pernah menikah sehingga akhir hayatku !? “.
” Benar-benar tidak adil !!!!”. Aku emosi lagi.
Kali ini layar terbuka lagi, kali ini bukan aku ataupun orang-orang di dekatku. Tapi bener-bener putaran film India Kuch-Kuch Hota Hai.
Bagaimana seorang Rahul mengejar cinta Tina dengan penuh keyakinan mendapatkannya, yah….Ia memang mendapatkannya, dan kemudian Rahul mengejar cinta Angeli walau dibantu oleh si kecil Angeli junior anaknya, toh..akhirnya dia mendapatkan kasih idamannya. Usaha sungguh-sungguh pastilah buahnya akan ranum.
Aku mangut-mangut kembali, memikirkan makna semua kisah –kisah yang telah berlalu , dan ….aku semakin bingung, benarkah tuhan menentukan jodoh setiap manusia. Kalau memang benar, apakah dia menyetujui pernikahan berbeda agama, apakah dia memberikan jodoh yang lebih dari satu, apakah dia pilih kasih hingga ia membiarkanku tidak mendapatkan jodoh hingga akhir hayatku ?.
“ Oooo… ternyata mencari jodoh harus menggunakan seorang angeli junior”. Jawabku dengan yakin akan kesimpulan yang kuambil.
“Baiklah,…”.Ku ambil nafas panjang (kalau masih ada?) untuk keputusanku yang terakhir.
“Sekarang aku benar-benar siap untuk menghadap kematian”. Sahutku mantap.
Tapi…Hey.. kedua mahluk itu ternyata molor kecapekan nonton film…….
.................

Tidak ada komentar: